Keranjang Bambu
(Post: Bahasa Indonesia)
"Dia membuka usaha di Jalan Puyuh. Selain menambah penghasilan, juga membuka lapangan pekerjaan, terutama bagi ibu rumah tangga. Bambu yang dibeli dari daerah Ambawang dan Tayan."
Biasanya ia membeli sebanyak 2,000 - 5,000 batang. Bambu diolah menjadi keranjang bambu yang banyak digunakan pengusaha buah, nelayan dan para petani sayuran. Keranjang itu digunakan untuk membawa hasil usaha dalam jumlah besar.
Dia mempunyai 10 karyawan. Salah satunya bernama Iwan. Dia karyawan kepercayaan Ali, untuk menjalankan usahanya. Semua kegiatan kerja diserahkan sama Iwan. Usaha itu sudah berdiri selama tujuh tahun.
Setelah keranjang bambu jadi, biasanya para pengusaha buah, nelayan, petani sayuran langsung datang untuk membeli. Ada juga orang dari Malaysia yang membeli, tapi untuk sekarang sudah tidak pernah lagi.
Dalam satu hari, keranjang yang dihasilkan sebanyak 135 buah. Waktu yang diperlukan untuk menganyam satu keranjang bambu selama 15 menit.
Harga satu keranjang Rp 6,000, untuk ukuran 50 kg. Dalam satu hari, bambu yang dijadikan untuk keranjang sebanyak 30 batang.
Satu orang karyawan bisa menghasilkan keranjang sebanyak 20 per hari. Pendapatan yang dihasilkan juga tidak menentu. Tergantung jumlah pesanan.
Dalam satu bulan keranjang yang terjual sebanyak 500 buah, maka pendapatannya bisa mencapai Rp 3,000,000 per bulan.
Pendapatan tergantung musim. Kalau musim buah, pendapatan bisa lebih besar dari penghasilan tiap bulan, karena jumlah pesanan bisa banyak sekitar 1,000 - 2,000 keranjang.
Ia menyewa lahan tempat usaha Rp 5,000,000 per tahun.
Selain menjual keranjang bambu, dia juga menjual bambu harga yang dijual Rp 2,000 - 5,000 per batang.
"Semenjak menjelang pemilu, bambu banyak digunakan untuk mendirikan baliho dan umbul-umbul parpol," kata Iwan.
Semenjak menjelang pemilu pendapatan satu bulan dari bambu saja bisa mencapai Rp 3,000,000 per bulan. Jadi, banyaknya parpol sekarang, banyak pula yang membeli bambu dari sana.
Adanya usaha ini bisa dirasakan karyawan, bernama Yusniar. Usaha ini bisa membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Daripada di rumah tidak bisa mendatangkan uang," katanya.
Waktu yang diperlukan untuk bekerja, juga tidak lama dari pukul 8.00 - 15.00 Wib.
"Kerjanya santai dan banyak teman. Selesai kerja saya bisa berkumpul lagi dengan keluarga dan melakukan aktivitas sebagai ibu rumah tangga," katanya.
INFO:
keranjang = bakul
Sumber: Borneo Tribune
Foto: blog Andreas Harsono
0 comments:
Post a Comment